Mahasiswa PEPI Menanam Sayuran di Pekarangan Rumah

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] berulang kali mengingatkan bahwa SDM pertanian adalah kekuatan utama sektor pangan nasional, karena itu jagalah kesehatan untuk mengatasi penyebaran virus Corona, COVID-19, dengan menerapkan protokol kewaspadaan terhadap penyebaran virus dengan kiat ´jarak sosial´ atau social distancing. Misalnya, mengurangi bersalaman diganti melambaikan tangan dan memanfaatkan ´Cloud Meeting´ melalui Agriculture War Room dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani].

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa ditengah derasnya berita negatif tentang mewabahnya covid-19 (atau lebih dikenal dengan nama virus CORONA) yang sedang melanda negeri, peningkatan kompetensi SDM pertanian harus tetap dijalankan demi mewujudnya SDM Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern, di Jakarta.

Direktur Politeknik Enjinirining Pertanian Indonesia Mardison S menyapa mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) menggunkan melalui Video Conference (VCon). Terdapat beberapa hal yang disampaikan diantaranya Pembelajaran Secara Daring Online dan melakukan penanaman sayuran di halaman rumah dalam Rangka Pengawalan petani dan penyuluh yang telah ditentukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian , Senin (13/5)

Penanaman sayuran di pekarangan oleh mahasiswa dapat menggunakan sarana yang sangat sederhana tidak bisa dilakukan dengan menggunakan polybag dengan menggunakan kaleng bekas dengan menggunakan paralon atau menggunakan bambu. “Menanam tanaman sayuran dilakukan pendampingan oleh pembimbing akademik untuk dapat memantau aktivitas kegiatan mahasiswa terkait itu dan dilaporkan progresnya serta dokumen foto kegiatan”, Tegas Mardison S. 

Disisi lain, berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (COVID-19). Maka mahasiswa PEPI sampai saat ini masih melakukan pembejaran daring on-line Learning From Home (LFH). 

Mardison menambahkan bahwa selain LFH mahasiswa tersebut untuk dapat mengunjungi atau melakukan pendampingan kepada petani dan penyuluh yang terdapat di wilayah masing-masing. Pendampingan tersebut dilukan untuk mengembangkan sikap kreatif, inovatif dan pemberdayaan masyarakat dari mahasiswa yang mengarah pada penumbuhan budaya agrosociopreneurship.

“Dalam pendampingan tersebut diharapkan mahasiswa tidak harus yang jauh dari tempat tinggal, numun disekitar ataupun mahasiswa dapat memanfaatkan perkarangan dengan melakukan kaji terapan yang di dapat dalam perkuliahan”, Ujar Mardison S

Sebanyak 71 mahasiswa tersebar di beberapa provinsi se Indonesia. Diharapkan mahasiswa tersebut terlatih untuk mengerjakan pekerjaan lapangan, dan sekaligus melakukan serangkaian keterampilan dalam hal tenaga operator, teknisi maintenance yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0.

“Tak kalah pentingnya pendampingan tersebut dapat mengasah empati dan kepedulian mahasiswa terhadap petani dan lingkungannya yang terdampak COVID-19. Diakhir teleconfren tersebut Mardison menyatakan agar mahasiswa tetap mentaati protap COVID-19 diantaranya pemakaian masker kain 3 lapis, pakean tangan panjang, mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir dan menjaga jarak pada saat pendampingan tersebut” ujar Mardison.(drea)